Etika sekuler


Etika sekuler adalah cabang dari filsafat moral di mana etika hanya didasarkan pada kemampuan manusia seperti logika, alasan atau intuisi moral, dan tidak berasal dari wahyu supranatural yang diakui atau petunjuk (yang merupakan sumber etika agama). Etika sekuler terdiri setiap sistem etika yang tidak menarik pada supranatural, seperti humanisme, sekularisme dan pemikiran bebas.[1] Ruang lingkup yang menjadi kajian mayoritas etika sekuler terbatas pada objek secara empiris dapat diketahui dan secara nalar dapat dipertanggungjawabkan. Di luar itu, sudah tidak dianggap karena tidak dalam jangkauan akal dan nalar manusia.[2] Etika sekuler merujuk pada moralitas yang diderivasikan dari dunia ini dan diarahkan menuju orientasi keduniawian. Moralitas sekuler yang sempuma dapat diderivasikan dari dua prinsip yang dapat digunakan untuk membuktikan prinsip rasional yang sangat jauh dari pertimbangan-pertimbangan.[3]

  1. ^ Kidder, Rushworth M. Kidder (2003). How Good People Make Tough Choices: Resolving the Dilemmas of Ethical Living. New York: Harper. ISBN 0-688-17590-2
  2. ^ Briando, Bobby; Triyuwono, Iwan; Irianto, Gugus (2020). Etika Profetik Bagi Pengelola Keuangan Negara. Malang: Penerbit Peneleh. hlm. 207. ISBN 978-623-93405-8-2. 
  3. ^ Djakfar, Muhammad (2012). Etika Bisnis: Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi. Depok: Penebar PLUS+. hlm. 56. ISBN 978-602-8661-72-0. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search